Kami mengumpulkan sumpit bekas dari bambu dan kayu dan mengalihkannya dari TPA,” kata Cindy saat penandatangan kerja sama (memorandum of understanding/MoU) dengan HokBen di Jakarta, hari ini. Setelah melalui proses pencucian, sterilisasi, lalu sumpit diproses menggunakan mesin press hidrolik. “Kami juga bekerja sama dengan pengrajin lokal tempat kami memproduksi permintaan produk rumah tangga seperti tatakan gelas, gantungan kunci, mainan anak, dudukan HP, dan lainnya,” jelas Cindy.
Cindy mengungkapkan dalam 1 tahun Boolet akan mengolah 30 ton sampah sumpit sekali pakai HokBen. Selain itu, HokBen dan Boolet juga terus menambah target pengolahan sampahnya dan membuat variasi produk lainnya. Selama Januari-Maret 2023, HokBen berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 kilogram sumpit bekas sekali pakai dari gerai HokBen di area Jabodetabek.
Operational Director HokBen Sugiri Willim mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan Boolet dalam hal pengolahan sumpit sekali pakai. HokBen berkolaborasi dengan Boolet berinovasi untuk mengolah kembali sampah sumpit sekali pakai menjadi barang rumah tangga trendy serta ramah lingkungan. “Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan ‘bring goodness to nourish people’, HokBen selalu membawa kebaikan untuk kehidupan masyarakat.
HokBen juga berupaya menciptakan nilai tambah bagi masyarakat melalui inovasi dan teknologi,” jelasnya. Sugiri melanjutkan kolaborasi itu sebagai wujud kepedulian HokBen pada lingkungan. Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat berpartisipasi mengurangi limbah sampah sumpit dengan menerima kembali sumpit bekas yang telah dicuci dan membawanya kembali ke gerai HokBen terdekat. “Inisiatif ini akan dimulai bertahap. Kami berharap dengan hal kecil seperti sumpit, kita dapat bersama sama menjaga bumi,” tambah Sugiri.